Investasi kini semakin diminati oleh kalangan pemuda, terutama karena mudahnya akses informasi melalui media digital. Namun, masih banyak orang yang merasa bingung bagaimana memulai dengan benar. Sebelum menginvestasikan dana ke suatu instrumen, penting untuk memahami langkah dasar agar investasi tidak hanya sekadar ikut-ikutan tren, tetapi juga memberikan hasil yang nyata.
Langkah pertama dalam berinvestasi tidak hanya terkait dengan memilih produk yang menguntungkan, tetapi juga berkaitan dengan kesiapan keuangan. Mulai dari menghitung dana yang dapat dialokasikan, memahami profil risiko, hingga memilih instrumen sesuai dengan tujuan, semuanya perlu dipertimbangkan secara matang. Dengan demikian, kamu dapat meminimalkan risiko kerugian sekaligus meningkatkan potensi keuntungan.
Selain itu, investasi memerlukan kekonsistenan. Melakukannya secara teratur lebih efektif dibandingkan hanya sekali dengan jumlah besar. Dengan pendekatan bertahap, kamu dapat belajar mengenal pasar, menyesuaikan strategi, dan akhirnya menjadikan investasi sebagai kebiasaan positif dalam mengelola keuangan.
1. Hitung sisa uang
Jika sebelumnya investasi belum masuk dalam daftar pengeluaranmu, mulailah memasukkannya ke dalam anggaran. Hitung pendapatan, pengeluaran, dan perkirakan berapa dana yang bisa kamu sisihkan untuk berinvestasi. Mengapa harus disisihkan? Karena investasi tidak selalu menghasilkan keuntungan.
Selain dana, kamu juga perlu mempersiapkan pikiran jika suatu saat nilai investasimu menurun atau bahkan mengalami kerugian. Segala sesuatu memiliki dua sisi, jangan hanya melihat sisi keuntungannya saja.
2. Alokasikan untuk investasi
Setelah melakukan perhitungan yang teliti, alokasikan dana yang telah kamu tetapkan ke berbagai bentuk investasi. Mulai dari reksa dana pendapatan tetap hingga saham, kamu bisa pelajari terlebih dahulu. Mulai dengan memahami apa itu manajer investasi serta cara membeli dan menjualnya.
Periksa juga latar belakang pengelola dana atau manajer investasi yang kamu pilih. Jangan sampai memilih yang tidak terpercaya dan menyebabkan kamu menyesal saat ingin mencairkan dana tersebut.
3. Kenali profil risiko
Setiap jenis investasi dan seberapa berani kamu mengalokasikan dana kamu? Jika kamu masih khawatir kehilangan uang tetapi ingin mencoba investasi yang sedang populer, kamu bisa memilih investasi yang memiliki tingkat imbal hasil yang cenderung stabil. Untuk pilihan ini, biasanya tidak menawarkan imbal hasil yang besar.
Bagi kamu yang memiliki uang yang tidak terpakai atau tidak akan digunakan dalam jangka waktu tertentu, kamu dapat mencoba berinvestasi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
4. Tentukan jenis investasi dan masa waktu yang diinginkan
Setelah menentukan, kamu dapat memilih berbagai jenis investasi yang umum. Mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, indeks saham, atau surat utang, semuanya bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Kini semakin banyak kemudahan dalam berinvestasi berkat adanya aplikasi yang penggunaannya mudah.
Kemudian tentukan periode waktu yang kamu inginkan untuk berinvestasi, seperti 1 tahun, 5 tahun, atau 10 tahun. Jangan mengharapkan keuntungan yang luar biasa dalam jangka waktu 2-3 bulan.
5. Lakukan secara rutin
Jika sudah menetapkan tujuan, lakukan investasi secara teratur. Tidak perlu jumlahnya besar, tetapi dari nominal kecil kamu bisa mulai belajar tentang investasi. Memahami investasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Jika niat awalmu hanya mencari keuntungan, kamu bisa memilih untuk menabungkan uangmu saja.
Jangan sampai terjebak dalam tren investasi dan keuangan lainnya. Ingatlah bahwa tidak semua hal yang sedang populer cocok untuk kamu. Pelajari dengan teliti dan hati-hati agar tujuan keuanganmu lebih mudah tercapai melalui investasi. Tertarik untuk belajar dan mencoba?
Tidak hanya tentang mencari keuntungan, investasi juga berkaitan dengan menciptakan kebiasaan keuangan yang baik dan terstruktur. Dengan memulai dari langkah-langkah dasar yang benar, kamu dapat mempersiapkan masa depan yang lebih aman, stabil, serta penuh kesempatan.
6. FAQ
1. Mengapa kita perlu mengetahui sisa uang terlebih dahulu sebelum melakukan investasi?
Karena investasi memiliki risiko dan tidak selalu menghasilkan keuntungan, kita perlu memahami berapa jumlah dana yang bisa “dihargakan untuk disisihkan” tanpa mengganggu kebutuhan pokok.
2. Setelah menghitung dana, apa tindakan selanjutnya?
Tindakan selanjutnya adalah mendistribusikan dana ke berbagai bentuk investasi dengan memperhatikan reputasi manajer dana agar tidak salah dalam memilih instrumen.
3. Mengapa penting untuk mengenali profil risiko?
Karena setiap individu memiliki tingkat toleransi terhadap risiko yang berbeda—seorang investor yang hati-hati cenderung memilih opsi yang lebih stabil, sementara yang siap menghadapi perubahan bisa memilih instrumen yang lebih dinamis.
4. Bagaimana menentukan jenis investasi dan durasi yang sesuai?
Anda perlu menyesuaikan jenis investasi (reksa dana, obligasi, saham, dll.) dengan tujuan dan waktu yang Anda rencanakan—apakah jangka pendek, menengah, atau panjang.
5. Mengapa investasi perlu dilakukan secara teratur, bukan sekali saja dalam jumlah besar?
Karena investasi berkala membantu mengurangi risiko pasar dan memudahkan proses belajar secara bertahap—daripada melakukan investasi besar sekaligus yang bisa terasa berat di awal.
Jangan Keliru, Ini 6 Perbedaan Antara Reksa Dana Saham dan Investasi Saham 6 Kesempatan Investasi Ini Harus Kamu Coba Sebelum Berusia 25 Tahun
			



