Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Paling Tinggi di Kuartal II 2025
Pada kuartal kedua tahun 2025, tidak ada satu pun provinsi di Pulau Jawa yang berada di posisi teratas dalam pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada periode tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 32,09 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, yaitu 34,41 persen. Namun, angka tersebut tetap menjadi yang terbesar di antara provinsi lainnya.
Sumber Pertumbuhan Ekonomi di Maluku Utara
Menurut Dwi, pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara didorong oleh sektor pertambangan dan hilirisasi mineral di kawasan industri. Terutama sejak Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan Weda Bay Nickel (WBN) mulai beroperasi pada tahun 2018.
Dwi menilai, kedua perusahaan tersebut memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian daerah. Selain itu, kehadiran IWIP dan WBN juga mendorong pertumbuhan sejumlah sektor usaha seperti akomodasi, kuliner, hiburan, jasa perbengkelan, dan laundri. Masyarakat sekitar langsung merasakan dampak positif dari pengembangan industri ini.
Selama tujuh tahun, kedua perusahaan tersebut telah menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Sekitar 75 persen pekerja berasal dari Maluku Utara, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Pertumbuhan Ekonomi di Tingkat Kabupaten
Tidak hanya di tingkat provinsi, pertumbuhan ekonomi juga terjadi di tingkat kabupaten. Contohnya, Kabupaten Halmahera Tengah, yang menjadi pusat aktivitas industri tambang dan pengolahan, mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 60,77 persen pada kuartal II 2025. Angka ini menjadikan kabupaten tersebut sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan tertinggi secara nasional.
Pertumbuhan Ekonomi Nasional pada Kuartal II 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year on year). Angka ini meningkat dibandingkan pertumbuhan pada semester I 2025 yang sebesar 4,99 persen.
BPS menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan sektor Jasa Lainnya tumbuh paling signifikan sebesar 11,31 persen. Diikuti oleh Jasa Perusahaan sebesar 9,31 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 8,52 persen, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,04 persen.
Namun, beberapa sektor mengalami penurunan, seperti Pengadaan Listrik dan Gas yang terkontraksi sebesar 2,61 persen. Sementara itu, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 13,53 persen, menjadi sektor yang paling cepat berkembang.
Struktur PDB Indonesia
Meski terdapat perubahan dalam pertumbuhan sektor-sektor tertentu, struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada kuartal II 2025 tidak menunjukkan perubahan besar. Lapangan usaha Industri Pengolahan masih mendominasi dengan kontribusi 18,67 persen. Diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,83 persen, serta Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,02 persen.
Lapangan usaha lainnya seperti Konstruksi (9,48 persen), Pertambangan dan Penggalian (8,59 persen), serta sektor lainnya, bersama-sama berkontribusi sebesar 63,59 persen terhadap perekonomian nasional.
Jawa Masih Dominan dalam Perekonomian Indonesia
Meskipun Maluku Utara mencatat pertumbuhan tertinggi, provinsi-provinsi di Pulau Jawa masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional. Secara rata-rata, provinsi-provinsi di Pulau Jawa menyumbang 56,94 persen terhadap PDB nasional.
Pulau Sumatera berada di urutan kedua dengan kontribusi 22,20 persen. Berikutnya adalah Pulau Kalimantan (8,09 persen), Pulau Sulawesi (7,21 persen), Bali dan Nusa Tenggara (2,83 persen), serta Maluku dan Papua (2,73 persen).
Sementara itu, kelompok provinsi di Pulau Sulawesi mencatat pertumbuhan tertinggi secara tahunan sebesar 5,83 persen, disusul oleh Pulau Jawa (5,24 persen), Pulau Sumatera (4,96 persen), dan Pulau Kalimantan (4,95 persen). Pertumbuhan ekonomi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,73 persen, sedangkan di Pulau Maluku dan Papua sebesar 3,33 persen.