Berbagi resep masakan dan tempat destinasi

cuisine culture foodies local news popular culture

Cimol Goang Meler Kini Jadi Sorotan Penggemar Pedas di Bandung


Laporan Jurnalis Tribun Jabar, Putri Puspita


Sedee.xyz, BANDUNG

– Walaupun berbagai trend makanan dari luar negeri semakin populer di tengah masyarakat, camilan khas Indonesia seperti cimol masih menempati posisi istimewa dihati para penggemar masakan lokal.

Varian baru dari cimol yang saat ini sedang populer adalah Cimol Goang Meler, makanan tradisional asli Bandung yang telah menjadi sorotan di platform-media sosial karena rasanya yang sangat pedas dan membangkitkan nafsu makan.

Cimol sendiri merupakan singkatan dari aci digemol, yakni camilan berbahan dasar tepung aci yang dibentuk bulat-bulat kecil dan digoreng hingga matang.

Walau digoreng, cimol tetap memiliki tekstur yang kenyal dan empuk dari dalam, lalu dilengkapi dengan pilihan topping beraneka ragam seperti rasa balado, keju, barbecue, dan pastinya saus pedas khasnya.

Kini, Cimol Goang Meler hadir sebagai inovasi baru dengan menambahkan sambal goang yang pedas dan menggigit.

Tidak mengherankan bila banyak konsumen bersedia mengantri lama hanya untuk mencoba hidangan pinggir jalannya ini. Berlokasi di depan SMA 20 Bandung, secara spesifik di Jalan Citarum, tempat ini telah menjadi favorit bagi penduduk setempat serta wisatawan kuliner dari seluruh bagian kota.

Pengusaha bernama Seni menyatakan bahwa dia sudah menekuni bidang tersebut lebih dari sepuluh tahun.

“Pada awalnya, saya menjual baso aci beku, tetapi kemudian memulai penjualan langsung menggunakan gerobak sejak tahun 2018 di daerah Saparua dan Jalan Riau. Pada tahun 2021 ketika terjadi pandemic COVID-19, saya pun aktif lagi dalam berdagang,” ungkap Seni sewaktu ditemui di tempat tersebut, Selasa (29/4/2025).

Mulai Januari 2025, gerobak Cimol Goang Meler secara resmi berpindah ke lokasi di depan SMA 20, dan dari saat itu pamornya semakin naik.

Barisan pengunjung tampak membengkak hingga awal hari.

Saat tim Tribun Jabar mengunjungi tempat tersebut di akhir hari, masih terdapat banyak pengunjung yang berdatangan secara berturut-turut. Akan tetapi, beberapa jenis saus sambal sudah mulai habis dan tidak lagi tersedia.

“Kalau sudah sore seperti ini, sambal goangnya sering habis. Yang tersisa biasanya sambal bumbu dan chili oil,” ujar Seni sambil melayani pembeli.

Salah satu keunikan dari Cimol Goang Meler adalah pilihan sambalnya yang beragam, seperti sambal goang, sambal matah, hingga sambal misdaseum, yang semuanya memiliki cita rasa khas dan tingkat kepedasan yang berbeda.

Selain cimol, Gerobak Seni juga menawarkan ragam camilan dari tepung kanji seperti cilok kacang, tahu aci, cirawang, cilok bakso, cilok sambal ijo, basreng, serta cibay.

“Keunikannya terletak pada pencarian yang tinggi untuk cirawang serta baso aci tulang bawang berkat tekstur kripiknya yang gurih dan isiannya yang lembut meleleh di mulut,” jelasnya.

Setiap hari, Seni menyatakan dapat menjual sampai 500 porsinya. Akan tetapi, dia merekomendasikan kepada para pembeli untuk tiba lebih awal supaya bisa memperoleh variasi sambal yang mereka inginkan, lantaran stok dari sambel kesukaan biasanya terjual dengan sangat cepat.

Hawa (23) dan Nadin (21), kedua mahasiswi UnPas, telah menjadi penggemar berat setelah mendengar tentang cimol tersebut melalui platform media sosial.

“Sudah berkali-kali datang kesini gara-gara sambelnya sangat lezat. Saya paling menyukai yang berbahan minyak cabai,” ujar Hawa.

Seringkali mereka membeli cemilan kesukaan sebelum akhirnya pulang menuju asrama masing-masing.

Harga untuk Cimol Goang Meler cukup bersahabat dengan kocek. Anda bisa mendapatkan satu porsinya senilai Rp 10.000 apabila dibungkus plastik, sementara itu bila memilih kemasan cup harganya menjadi Rp 15.000.

Usaha tersebut dibuka dari hari Selasa sampai dengan Minggu, dimulai pukul 11.00 hingga 17.00 waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).

Untuk pecinta rasa pedas serta fans dari makanan khas Sunda, Cimol Goang Meler dapat menjadi sajian yang harus dikunjungi ketika Anda sedang di Bandung. (*)

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *